Siapa yang tidak kenal dengan tahu? Makanan olahan kedelai yang satu ini seolah sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Indonesia. Namun, seiring dengan maraknya informasi seputar makanan sehat, kini muncul istilah lain yang sering jadi perdebatan dengan tahu, yaitu tofu. Apa sih, bedanya tahu dan tofu?
Sekilas, keduanya terlihat sama, bahkan banyak yang menganggapnya sebagai satu produk dengan nama yang berbeda. Padahal, kalau kita teliti lebih dalam, mereka punya perbedaan yang cukup signifikan, mulai dari proses pembuatan, tekstur, hingga penggunaannya dalam masakan.
Perbedaan Tahu dan Tofu yang Mendasar
Secara etimologi, kata tahu berasal dari bahasa Hokkian, “tauhu,” yang kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia. Sementara itu, tofu adalah kata serapan dari bahasa Jepang, “tōfu.” Keduanya punya arti yang sama, yaitu “kedelai yang difermentasi.” Akan tetapi, evolusi kuliner di setiap negara menciptakan produk dengan ciri khasnya masing-masing.
Tahu yang kita kenal di Indonesia, pada umumnya, dibuat dengan menggumpalkan susu kedelai menggunakan bahan penggumpal alami seperti air perasan tahu, cuka, atau air garam. Proses ini menghasilkan tahu dengan tekstur yang lebih padat dan kokoh.
Di sisi lain, tofu yang populer di Jepang dan negara-negara Barat, buat proses gumpalin kedelainya biasanya pakai garam nigari. Nigari adalah sisa air laut yang kaya mineral setelah ekstraksi garam. Penggunaan nigari membuat tekstur tofu menjadi sangat lembut dan halus, menyerupai puding.
Perbedaan Tahu dan Tofu Dari Segi Tekstur
Aspek lain yang membedakan tahu dan tofu adalah tekstur. Tahu di Indonesia punya tekstur yang beda-beda, mulai dari tahu putih yang padat, tahu kuning yang lebih kenyal, sampai tahu Sumedang yang berongga. Tekstur yang kokoh ini bikin tahu cocok banget buat kita olah dengan berbagai cara, misalnya digoreng, direbus, dikukus, atau dijadikan bahan utama dalam sayur lodeh dan tumisan.
Sebaliknya, tofu punya tekstur yang empuk, lembuuut bangett, dan malah lebih rapuh dari tahu sutra. Oleh karena sangat lembut, tofu cenderung mudah hancur kalau kita tidak mengolahnya dengan hati-hati. Kelembutan ini menjadikan tofu lebih cocok buat kamu olah menjadi hidangan kayak sup miso, tumisan ringan, atau bahkan dijadikan bahan dasar untuk smoothie dan dessert.
Perbedaan Tahu dan Tofu Dari Segi Masakan
Meskipun keduanya bisa saling menggantikan dalam beberapa resep, memahami perbedaan tekstur dan kekokohan keduanya bakal membantu kamu mendapatkan hasil masakan yang lebih optimal.
Tahu yang kokoh cocok banget buat kamu olah jadi tahu goreng. Kita juga dapat mengolah tahu menjadi perkedel tahu atau bahan isian tahu isi yang memerlukan tekstur padat agar tidak mudah hancur.
Sementara itu, tofu, dengan kelembutannya, lebih cocok untuk diolah menjadi hidangan yang mengutamakan tekstur halus, seperti sup miso yang hangat, tahu telur dengan saus kacang, atau tumis tofu yang sederhana. Kelembutan tofu juga membuatnya mudah menyerap bumbu, sehingga sangat cocok untuk hidangan dengan rasa yang kuat.
Penutup
Dengan kemajuan teknologi, proses pengolahan tahu dan tofu juga punya inovasi. Salah satunya adalah penggunaan mesin vacuum frying. Mesin ini memungkinkan proses menggoreng tofu dan tahu dalam keadaan vakum alias tanpa adanya tekanan udara. Alhasil, produk yang kamu goreng punya suhu lebih rendah, sehingga kandungan nutrisinya lebih terjaga.
So, sekarang udah tau kan, bedanya tahu dan tofu? Keduanya memang sama-sama lezat dan menyehatkan, tetapi punya karakter dan peruntukan yang berbeda. Oleh karena itu, saat kamu ingin memasak, pastikan untuk memilih yang tepat agar masakan kamu semakin sempurna!
